Pages

Labels

Selasa, 06 April 2010

Thin Client VS Fat Client





Pada diagram diatas terlihat pada thin client lebih di bebankan kepada server. Sehingga server wajib untuk menyediakan aplikasi, databases dan user interface yang akan di gunakan client. Sehingga pada client hanya memerlukan perangkat keras saja dan melakukan koneksi ke server.
Sedangkan pada Fat client lebih di bebankan pada client. Client harus menyediakan user interface, aplikasi dan aplikasi database. Sehingga client di tuntut untuk mempunyai perangkat yang cukup bagus. Lalu server hanya menyediakan database yang nanti akan di panggil oleh pihak client.
Thin client sangat bagus untuk lab – lab komputer, karena kita tidak usah lagi menginstall setiap client. Kita hanya harus menginstallkan aplikasi thin client yang nanti akan di panggil oleh pihak client. Dan juga media penyimpanan nya akan berada pada server sehingga dapat di monitoring lebih baik. Tetapi pada thin client ini terdapat kelemahan yaitu harus memiliki konektifitas jaringan yang baik karena kita melakukan interaksi secara terus menerus dengan server sehingga tidak boleh terjadi loss connection. Selain itu server harus memiliki hardware yang bagus karena secara bersamaan server akan menerima request dari client secara bersamaan dan terus menerus.
Sedangkan pada fat client juga tidak kalah dengan thin client. Fat client memiliki kelebihan apabila terjadi kerusakan pada server client masih bisa digunakan dan lebih memiliki privasi. Selain itu tidak terlalu membebani pada jaringan sehingga jaringannya akan lebih stabil. Tetapi pada fat client lebih banyak memiliki kekurangan daripada thin client. Fat client membutuhkan spesifikasi yang bagus dari pihak client dan otomatis harga yang lebih mahal

0 komentar:

Posting Komentar