Pages

Labels

Kamis, 20 Agustus 2009

Renungan Ramadhan

Assalammu'alaikum Wr Wb.

Banyak orang Islam menyambut hangat kedatangan bulan ramadhan.
Ini menunjukkan bahwa di mata mereka bulan ini memang bulan istimewa.
Mereka menyebutnya Bulan Suci.
Meski demikian, tidak semua orang yang menyambutnya dengan ''gairah'' itu mempunyai pandangan yang sama terhadapnya.
MINIMAL SAYA SENDIRI

Memandang bulan suci ramadhan lebih sebagai salah satu anugerah Allah.Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya hamba-hamba Allah yang ''sibuk'' di akhir zaman ini,seandainya tidak dianugerahi Ramadhan.
Satu bulan istimewa di antara 12 bulan yang nyaris didominasi kerutinan yang monoton dalam kehidupan kita.
Bila kita mau jujur kepada diri sendiri, maka sebenarnya dalam 11 bulan yang lain,kita hampir tidak mempunyai waktu untuk berakrab-akrab dengan diri kita sendiri dan Tuhan kita.
Dalam 11 bulan umur kita itu,apa saja kita lakukan kecuali bersendiri dengan agak khusus bersama diri sendiri dan Tuhan.
Kesibukan kita yang dahsyat-yang menurut anggapan kebanyakan kita- bagi kepentingan pribadi kita, jarang kita konfirmasikan dengan diri kita sendiri apakah memang demikian.
Alhamdulillah, dengan kemurahan-Nya,Allah menganugerahkan satu bulan khusus yang lain dari pada yang lain.
Satu bulan yang kondusif bagi berakrab-akrab dengan diri kita sendiri dan melakukan evaluasi atas apa yang kita lakukan -secara pribadi maupan sosial-dalam 11 bulan yang lain denagn lebih cermat.

Sebagai umat beragama, kita misalnya, bisa mempertanyakan kepada diri kita sendiri, apakah sikap keberagamaan kita selama ini memang sudah sesuai dengan yang seharusnya, seperti yang diajar-contohkan Nabi Muhammad SAW, sang pembawa agama itu sendiri?
Apakah semangat keberagamaan kita sudah mukhlis, murni dilandasi keinginan mendapatkan ridha Allah atau masih tercampur nafsu, atau bahkan justru hanya murni di dorong nafsu?
Kalau murni ingin mendapat ridha Allah , apakah ini juga di dukung pemahaman yang utuh terhadap apa saja yang membuat Allah ridha? Bagi yang merasa meneruskan risalah Rasulallah SAW,apakah sudah benar2 memahami risalah itu sendiri?Bila sudah ,apakah juga dalam melakukan hal itu juga menggunakan metodenya sehingga benar2 dapat merahmati alam semesta?
Dalam bulan istimewa ini, kita pun dapat merenungkan konsep dan pemahaman kita sendiri tentang banyak hal yang selama ini sudah kita percaya dan ikuti.
Misalnya -dan khususnya-konsep dan pemahaman kita ttg Allah SWT, tentang Rasulallah SAW, tentang manusia,tentang ibadah, dan hal2 lain yang sangat menentukan perjalanan dan peruntungan hidupkita di dunia ini dan terutama dalam kehidupan abadi di akhirat.
Untuk mendapatkan ridha Allajh-atau dlm bahasa sehari-hari: untuk menyenangkan Allah -tentu kita harus memahami dan mengenal -Nya.
Paling tidak, mengetahui apa yang membuat-Nya ridho dan yang tidak.
Untuk mengetahui ini, jalan kita hanya satu, yakni dari utusan-Nya, Rasulallah SAW. Baik yang berupa firman-Nya di Alqur'an maupun sabdanya.
Marilah kita ambil contoh yang kecil.
Daalam firman-Nya di Alqur'an ,Allah antara lain menyatakan bahwa ia sangat dekat dengan kita. Aqrabu min hablill wariid, lebih dekat ketimbang urat leher kita sendiri.

Sementara Rasulallah SAW mengajarkan kepada kita agar kita tdk berteriak kepada-Nya , karena kita tdk berhadapan denagn orang tuli tetapi dengan Yang Mahamendengar.
Namun, apa yang kita lakukan selama ini untuk-katanya-mendapat ridha Allah? kita bukan hanya berteriak, tapi malah menggunakan pengeras suara saat memanggil -manggil-Nya.
Allah berfirman Rasul-Nya :
''Qul in kuntum tuhibbuunallaha fattabi'uunii yuhbibkumullah...''
Katakanlah,'' Jika kalian benar mencintai Allah, ikutilah aku; maka Allah akan mencintai kalian.
Rasulallah SAW mnjelaskan bahwa Allah itu Maha Indah dan menyenangi keindahan; Maha baik dan menyukai kelembutan.
Rasulallah SAW pun mencontohkan keindahan, kebaikan, dan kelembutan.
Bahkan menurut istri tercinta beliau sendiri , perilaku Rasulallah adalah Alqur'an itu sendiri.
Lalu bagaimana dengan kita selama ini?
Dalam firman-Nya, Allah mnjelaskan bahwakita -manusia-diciptakan-Nya dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kita bersuku-suku dan berbangsa untuk saling mengenal, saling menghormati.
Ditegaskan pula, yang paling baik diantara kita adlah yang paling taqwa.
Sementara menurut Rasulallah SAW, taqwa ada di dalam dada.
Terkait denagn itu,marilah kita gunakan bulan suci yang istimewa ini untuk -di sampingberpuasa dan beribadah-melakukan dialog dengan diri kita sendiri.
Menggeladah diri sendiri bagi peningkatan kualitasnya pada bulan2 lainnya mendatang.
Dalam ukuran pendek, 24 jam itulah umur kita, dan dalam ukuran yang lebih panjang ya 12 bulan itulah.Sangat pendek.
Dalam Alqur'an Surat Al-Ashr, fenomena waktu disebutkan berkaitan dengan eksistensi manusia yang merugi, ini bearti kebanyakan manusia lebih byk merugi jika dihitung dari waktu yang dibrikan oleh Allah SWT.
kepadanya Alqur'an memberikan pengecualian hanya pada manusia yang mememiliki
tiga karakter dalam dirinya:
Beriman, beramal sholeh dan senantiasa memberikan nasehat utk berbuat baik dan sabar.
Semoga kita termasuk salah satu dari manusia yang memiliki tiga karakter mulia itu,sehingga kita terbebas dari stereotype sbg manusia yang merugi Amiin.

Demikianlah yang dpat saya sampaikan semoga bermanfaat dan dlm kesempatan ini juga kami ucapkan..
Marhaban Yaa Ramadhan..
Bulan dimana nafas kita menjadi tasbih
Tidur kita menjadi ibadah
Amal dan do'a kita di ijabah oleh 4JJ1 SWT
Sebelum cahaya syurga padam,sebelum hidup berakhir..
sebelum pintu taubat tertutup,sebelum Ramadhan datang lagi..
Minal aidin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir&bathin.
Semoga ibadah puasa Ramadhan 1430 H ini menjadi puasa yang diridhoi 4JJ1 SWT Amiin.

Wassalammu'alaikum Wr Wb.

0 komentar:

Posting Komentar